Khutbah Jum'at Habib Munzir Memahami Keinginan Allah


Khutbah Pertama.

(Hamdalah, syahaadah, shalawat atas Nabi saw, wasiat agar bertaqwa dengan ayat Al Qur’an)

Salam Sejahtera Sidang Jumat yang berbahagia, Salam Sejahtera Wahai Para Tamu Allah.. dirumah Allah, Salam Sejahtera Wahai Para Hamba Allah yang dimuliakan Allah, Maka Berkumpullah kita dihari mulia ini sebagaimana telah berkumpul pula seluruh Muslimin disetiap hari Jumat dari masa ke masa sejak 14 abad yang silam.

Allah Laa ilaaha illa huu, Allah.. Yang Tiada Tuhan Selain Nya, tiada Penguasa diatas Nya, tiada Pencipta selain Nya, Yang Maha Menguasai Segala Kekuatan, Yang Maha Berhak atas semua yang berhak di alam, Yang Maha Berhak Mengatur dan Mengubah, Yang Maha Berhak Menguasai dan Mengambil, Mencabut dan Memberi, Yang Maha Berhak Menghidupkan dan Mematikan, Yang Maha Berhak Memudahkan dan Menyulitkan, Yang Maha Berhak atas segala sesuatu.

Maka Dia Memanggilmu kepada Nya, memanggilmu kepada pengampunan, memanggilmu kepada kedekatan, telah memanggilmu seruan-seruan Nya Subhana Wata’ala, telah memanggilmu kasih sayang Nya, telah memanggilmu surga Nya, telah memanggilmu Kelembutan Nya, dengan lidah semulia-mulia lidah utusan Nya Muhammad Rasulullah saw, maka termuliakanlah sanubari yang memahami kehendak Nya, yang menjawab panggilan Nya, yang menjawab seruan Nya, datanglah kehadirat Allah, kepada keridhoan, kepada Keinginan Allah agar engkau termuliakan, agar engkau terampuni, agar engkau berjalan dalam satu shaf dengan kekasih Nya Muhammad.

Berbahagialah mereka yang memahami kehendak Allah, berbahagialah mereka yang memahami apa yang mulia disisi Allah, berbahagialah mereka yang memahami apa yang hina disisi Allah, yang memahami apa-apa yang hina disisi Allah dan yang mulia disisi Allah, berbahagialah mereka dan tiada kebahagiaan selain atas mereka yang memahami Tuhannya, yang memahami penciptanya, yang memahami Allah swt Tuhan sekalian alam, Inilah puncak ma’rifah billah, puncak pemahaman terhadap Allah, inilah puncak dari kedekatan kepada Allah, puncak keimanan, puncak kemurnian, puncak kesucian.

Semakin dalam kepahaman seseorang tentang Allah, maka semakin tinggi derajatnya, semakin mulia sujudnya, semakin mulia setiap huruf yang keluar dari lidahnya didalam berdzikir, semakin termuliakan ruku’nya, semakin termuliakan shalatnya, semakin termuliakan ibadahnya, semakin termuliakan setiap langkahnya, semakin termuliakan setiap nafasnya, semakin termuliakan setiap detak jantungnya, Ketahuilah semakin mereka memahami Allah, semakin dalam ma’rifah billah, pemahaman tentang Allah, maka semakin dalam dan tinggilah derajat seorang hamba kehadirat Allah.

Siapakah yang paling memahami Allah?, adakah nama lain selain Muhammad?,
siapakah yang paling memahami Allah? Yang paling dekat kepada Allah adalah yang paling memahami Allah, dan yang paling memahami Nya adalah Nabimu Muhammad,
Kekasihmu Muhammad, Imammu Muhammad saw wabarik alaihi wa ala aalih, Yang paling memahami Allah adalah yang paling mencintai Allah, dan yang paling dicintai Allah adalah sosok Muhammad Rasulullah saw wabarik alaih wa ala alih, sebagaimana firman Allah swt : "QUL INKUNTUM TUHIBBUUNALLAH FATTABI’UUNIY YUHBIBKUMULLAH", katakanlah wahai Muhammad, apabila kalian mencintai Allah maka ikutilah aku, niscaya kalian akan dicintai Allah" maka beruntunglah mereka yang mengikuti Nya, beruntunglah mereka yang mencintai Nya, maka dengan kecintaan terhadap Rasul saw merupakan kesempurnaan keimanan.

Siapakah manusia yang paling dekat kepada Allah dan paling tinggi makrifahnya diumat ini?, kita mendengar satu nama, Abu Bakar as shiddiq ra, khalifah pertama didalam Islam, orang yang paling dimuliakan setelah Nabi Muhammad didalam umat ini, Sayidina Abu Bakar as shiddiq ra wa ardhaah, dialah yang berkata kepada Rasul :"wahai Rasulullah aku mencintaimu lebih dari pada apa yang kumiliki, lebih dari segalanya dan lebih dari pada diriku sendiri", ia mencintai Rasulullah lebih dari segala sesuatu, lebih dari dirinya sendiri,
justru ialah yang paling mulia di ummat ini, karena dengan mencintai Muhammad lah seseorang mencintai Allah, dusta orang mencintai Allah kalau tidak mencintai Muhammad.

Sidang Jumat yang Berbahagia, ketahuilah saat-saat yang harus kita gunakan adalah saat-saat sebelum datangnya saat-saat kesulitan, disaat-saat kemudahan, maka ambilah kesempatan untuk terus mendekatkan diri kepada Allah, untuk terus menghiasi dirimu dan siang dan malammu dengan sunah Nabimu Muhammad, tiada lagi kedekatan kepada Allah selain dengan ini, kedekatan kepada Allah dengan mengikuti Nabi Muhammad, dengan mengamalkan sunnah Nabi Muhammad, dengan mencintai Nabi Muhammad saw, Berbahagialah mereka yang memahami ini semua, kita telah memahami mereka-mereka yang dimuliakan Allah, dan mereka yang paling tinggi derajatnya dihadirat Allah swt didalam umat ini, para Khulafa’urrasyidiin.

Semoga Allah swt membukakan kesempatan dan kesempurnaan dan penerimaan
yang besar dihati kita seluas luasnya untuk menerima anugerah besar ini.

BAARAKALLAHU LII WALAKUM BIL QUR’ANIL ‘ADHIIM, WA NAFA’ANIY WA IYYAKUM
BI AYAATIHI WADDZIKRIL HAKIIM, AQUULU QAULIY HADZAA WA ASTAGHFIRULLAHA
LII WALAKUM, FASTAGHFIRUUH, INNAHU HUWALGHAFUURURRAHIIEM..

Khutbah Kedua.
(Hamdalah, syahaadah,shalawat atas Nabi saw, wasiat agar bertaqwa dg ayat Al Qur’an)
(Surat Al Infithaar)
doa.
Khutbah Jum'at Habib Munzir Memahami Keinginan Allah Khutbah Jum'at Habib Munzir Memahami Keinginan Allah Reviewed by Khutbah NU on 20.57 Rating: 5

2 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.